SMAN 3 Ponorogo Kenalkan SICP Lewat Pawai Lintas Sejarah Grebeg Suro 2025
Ponorogo, Lintastoday.com – SMAN 3 Ponorogo turut memeriahkan rangkaian agenda budaya Grebeg Suro 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan menyuguhkan atraksi budaya bertajuk Pawai Lintas Sejarah, Kamis (26/6/2025).
Pawai ini tidak hanya menonjolkan unsur edukatif dan budaya lokal, tetapi juga memberikan sentuhan internasional yang memperkaya nilai acara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan Grebeg Suro yang diselenggarakan secara besar-besaran oleh Pemkab Ponorogo untuk memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H sekaligus mempromosikan seni dan budaya Reog Ponorogo ke tingkat nasional dan internasional. Rangkaian acara lainnya termasuk Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP), Reog Mini, Reog Remaja, hingga kirab pusaka.
SMAN 3 Ponorogo di bawah kepemimpinan Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd tampil memukau dalam pawai tersebut dengan menampilkan legenda Kuda Merta Wijaya, yang direka ulang melalui teatrikal kehidupan kerajaan masa lampau. Figur Raja dan Ratu diperankan oleh siswa-siswi terbaik yang merupakan pemenang ajang Kangmas Mbakyu SMAN 3 Ponorogo, sebagai bagian dari proses kaderisasi menuju pemilihan Kakang Senduk tingkat Kabupaten.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Ahmad Imron, S.Pd, menjelaskan bahwa konsep pawai ini tidak hanya menonjolkan nilai sejarah, tetapi juga pendidikan karakter dan promosi program sekolah.
“Pawai ini menjadi sarana pembelajaran yang hidup bagi siswa dan masyarakat, sekaligus memperkenalkan salah satu program unggulan sekolah kami, yaitu Smaga International Class Program (SICP),” jelasnya.
Informasi terkait SICP disampaikan secara interaktif melalui sistem audio selama pawai berlangsung. Kehadiran Miss Makenna Ritneour, seorang relawan asal Amerika Serikat yang menjadi pengajar Bahasa Inggris di program SICP, memberikan warna baru dalam pawai tahun ini. Ia tampil anggun menaiki kereta hias, menjadi tamu kehormatan dengan nuansa internasional.
“Partisipasi Miss Ritneour mencerminkan upaya kami untuk membangun kolaborasi global dan menunjukkan bahwa pendidikan dan budaya dapat berjalan beriringan dalam satu panggung,” imbuh Imron.
Pawai ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat dan tamu undangan, serta menjadi salah satu atraksi yang paling mencuri perhatian dalam Grebeg Suro 2025. Perpaduan antara warisan budaya lokal dan keterlibatan internasional menjadikan penampilan SMAN 3 Ponorogo bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk edukasi publik.
“Semoga pawai ini menjadi pengingat akan kekayaan sejarah serta mendorong generasi muda untuk terus mencintai budaya sendiri sekaligus terbuka pada dunia luar,” pungkas Imron.
(Red)